Minggu, 27 Februari 2011

First in My Life

Agak norak sih diceritakan… tapi mank klo hal yang pertama tuch mank kadang2x memalukan juga untuk dipublikasikan….. tapi buat w gak masalah untuk sharing… sapa tau teman2x juga pernah mengalami hal yang sama…..

  1. Pertama kali dalam hidup w naik namanya pesawat. Jujur w disitu amat bingung dan lumayan tengsin juga klo nech diingat2x lagi. Pertama kali w naek pesawat dan pertama kalinya juga w sendirian berangkat kejakarta. Jujur disitu w takut amat apalagi w belum pernah jalan sendiri apalagi perjalanan jauh. Bingungnya saat baca nech tiket…. Maklumlah w mank rada2x lemot klo udh berhubungan dengan namanya b.inggris… dengan gaya yang sok tau gak mau nanya ujung2xnya w salah naek pesawat dan untung aza tuch pramugari cantik mau nolongin w….. beghh klo gak.. w bukan nyampe di Jakarta tapi ntah di kota berantah pula khan….. ^_^ tak kirain udh selesailah hal yang memalukan ehh…. ternyata pada saat mengambil bagasi… w sudah hampir ketakutan nech koper w kok gak nongol2x rupanya w salah antrian lagi…..dasar tuch satpam udh w tanya pun dimana antriannya ehh…ternyata ada juga yang lola dari w… udh gak bisa dach terlukiskan raut wajah w yang gy panik dan linglung pada saat itu……
  2. Pertama kali naek kereta api di Jakarta. Ceritanya w bela2xin gak masuk kerja mo ikutan job fair di salah satu universitas di depok. Jadi ceritanya w, kakak w dan temannya yang sering kami bilang “meleleh” naek kereta api distasiun kota. Waktu beli tiket kita bertiga terheran2x kok tiketnya murah amat ya cuman Rp. 1500, ya dengan wajah yang lugu kami pun naek… ehhh… tau2xnya yang kami naekin tuch kereta api ekonomi dimana semua penuh dengan ratusan manusia…. Yang udh gak terkatakan lagi dach baunya cemmana…. Yang pasti pas nyampenya didepok… gaya yg udh keren dan cakep dan wangi pada saat berangkat… nyampenya kami semua serasa udh bau asem2x dach… maybe kekurangan oksigen x ya didalam kereta api sangking banyaknya manusia didalamnya dan darisitulah w tobat dach naek kereta api ekonomi..
  3. Pertama kali makan di Hanamasa. Lumayan sih bayarnya tapi buset dach makan di Hamanasa tuch ternyata enak banget…….makan sepuasnya bo….. tapi klo Q tau tuh makan sepuasnya… w akan menyiapkan lambung kosong tuk bisa menghabiskan tuk makanan…….dan klo perlu w akan menyiapkan omprengan untuk bekal makan malam maklumlah disitu w masih anak kost ^_^
  4. Nonton bioskop. Memalukan sich untuk diceritakan klo w baru pertama kali tuch menginjakkan kaki di bioskop. Ceritanya w dapat tiket dari teman kerja yang mank tuch orang baek amat Mba Arin namanya. Pertama sich w dapat tiket cuman untuk 1 orang. Tapi w gak mo terjadi kejadian memalukan klo w harus pergi sendiri dimana w juga baru pertama kali menginjakkan kaki di tempat itu. Ehh.. tau2xnya dewi fortuna mank lagi baek x ya, w dapat lagi tiket untuk 1 orang berhubung teman kerja yang satu lagi gak jadi ikut…. Wuihh… senangnya hati Q bisa ngajak my sist …apalagi nontonnya di Plaza Indonesia. Mank dasar w ma my sist baru pertama kali menginjak namanya Plaza Indonesia nyari tuch bioskop ampe makan waktu 2jam…. buset nech plaza mank gede banget dach.. tak kira udh nemu nech bioskop …. ehh… malah nyasarnya ditempat parkir….. tapi untung aza tuch film baru mulai saat udh ketemu tuch bioskop. ;-)
  5. Nginap di hotel Shangrila berbintang lima. Nech pengalaman yang berkesan amat dach walaupun ada cerita norak dibalik tuch. Ceritanya ada acara gathering di kantor w yang lama truz kita yang mewakili. Pertama sich w ogah banget dach dtg coz tuch boss juga udh arogan banget ya terpaksa dach ikut tuch gathering. Tapi ada pengalaman baru juga ikutan gitu. Sesampainya dihotel tak kira acara mo dimulai ehh taunya tengah malam baru mulai dan kita diberi kunci tuk istirahat. Pas mencari kamar Jujur w gak tau sama sekali coz w juga baru pertama x nginjak hotel apalagi nginap…. Dan untungnya teman w tamatan perhotelan jadi lumayan lega pasti gak kn malu2in. Nyampe dikamar yang dimaksud…. Sempat bingung juga mo bukanya gimana…. Untungnya teman w tau….. tapi pas mo nyalakin lampu… kita mendadak bloon… nech kamar bagus amat tapi kok gak pake lampu ya,…. Bingung mencari stop kontaknya… untung aza w kepikiran klo buka pintu cuman pake kartu pasti nyalakinnya juga pake nech kartu…. Dan ternyata benar juga dugaan w. wuih betul2x norak banget dach ^_^
  6. Dufan. Nech juga cerita lucu yang betul2x w gak akan bisa lupa. Udh lama dijakarta tapi belum kesampaian pengen ke Dufan. Dan untungnya pacar abang w (sekarang mantan pacar alias isteri) dtg kejakarta ngajak jalan dan w inisiatif ngajak kedufan. Akhirnya kesampeanlah ngidam w yang pengen ke dufan. Mank buset dach wahana disana dangerous semua w rasa….. ngetes adrenalin kita. Dan seperti biasanya w termasuk orang yang patentengan segala wahana yang dangerous2x w jabani kecuali namanya tornado…klo tuch w angkat tangan dach wuihh…. seram amat w liatnya. Eda w pun sempat muntah nyoba namanya kora2x dan tuch adalah wahana terakhir yang kami jabani. Karena waktu udh menunjukkan malam maka selesailah gila2x di dufan. But tiba2x waktu ngantar Eda kerumahnya mobil iban kami yang gak seberapa tuch pake acara mogok pula lagi. Dan disitu jugalah w pake acara pingsan ditengah jalan….dan nyadar w udh dibawa ke klinik….nech akibat pantetengan main wahana dengan perut kosong…. dan akhirnya w tepar dach di klinik ^_^

Masih ada sich beberapa hal yang memalukan terjadi dalam kehidupan sehari2x… tapi tuch kayknya gak perlu dipublikasikan… laen waktu aza dibahas…..mank ya hal baru pertama kita rasain tuch mank kadang2x bikin kita norak ya…. Tapi gak parah2x amat dach ^_^

Kamis, 24 Februari 2011

Bangunan Bersejarah Kota Medan

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan. Dia mempunyai sejarah besar sebagai penemu Kota Medan. Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560.

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan. Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan. Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong, Kabupaten Maizen, di Desa Sukaou, Tiongkok, pada 1860 lalu. Dia datang ke Medan dari Meixian, Guandong, pada 1875. Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900, lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan). Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921. Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda.

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT. London Sumatra Tbk). Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909, bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British “Harrisons & Crosfield” company. Harrisons & Crosfield(H&C) didirikan oleh Daniel Harrison, Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi.

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan. Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885. Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara, dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan – Labuhan sepanjang 17 kilometer.

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885. Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan, Titi Gantung memiliki nilai sejarah, arsitekturnya yang khas dan unik. Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki, calon penumpang kereta api, mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan, antaranya “pasar malam” di Lapangan Merdeka. Semasa penjajahan Belanda, Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido.

Kantor Pos & Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda. Lokasi ini juga disebut sebagai "Titik Nol" Kota Medan. Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya. Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda. Bangunan ini memiliki nilai sejarah, nilai estetis, nilai sosial, nilai fungsional, dan juga nilai struktural yang tinggi. Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA.

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan, Sumatera Utara. Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905. Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi. Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan. Selain itu, Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan.

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan, Sumatra Utara, terletak di kelurahan Sukaraja, kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 Medan Maimun. Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Makmun ruangan.

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 – 2000), namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh. Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut. Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah, India dan Eropa abad 18.

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun, tak jauh dari Istana Maimun. Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli, yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli. Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah. Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun, Kolam Sri Deli, dan Masjid Raya. kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX, Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam, kira-kira tahun 1910. Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan.

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan. Lokasinya di Jln. Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921.

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral. Gereja ini berlokasi di Jln. Pemuda dibangun pada tahun 1929.

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan, Indonesia. Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali. Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H. Zainul Ariifn. Kuil yang menstanakan lima dewa, masing-masing Dewa Siwa, Wisnu, Ganesha, Dewi Durga (Kali), dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco, Lila Marimutu. Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram, yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura. Kuil Shri Mariamman ini juga digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali, Perayaan Panen Padi dan sebagainnya.

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan, Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra. Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an. Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah, sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan. Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari. Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA, Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971. Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958. Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu.

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef, namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara, oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca. Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa, Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara.







 
blog template by suckmylolly.com